Selasa, 25 November 2008

Sebuah kisah di kelas 8

Hari ini rabu, 26 November 2008. Hujan menyelimuti sekolah kami dan sekitarnya, udara begitu dingin dengan hembusan angin yang begitu kencangnya. Hari ini pada jam ke 5 dan 6, saya mengajar disuatu kelas yang terletak di sudut sekolah. Hari ini pelajaran IPS, yang dibagi menjadi dua sesi yaitu Geografi dan Sejarah. Namun, sungguh mengecewakan siswa-siswa yang ada dikelas 8 ini, berulang kali tidak mengerjakan tugas, padahal tugas tersebut sudah diberikan satu minggu yang lalu. Akhirnya saya minta keluar dari kelas, dan untuk sementara tidak dapat mengikuti pelajaran IPS, sebagai konsekuensi tidak mengerjakan tugas tersebut. Namun, betapa kagetnya saya, semua siswa laki-laki tidak mengerjakan tugas (kompak), saya sungguh kecewa dengan sikap mereka, akhirnya saya mengambil keputusan, agar mereka membuat surat pernyataan dan ditandatangani wali kelas, agar dapat mengikuti pelajaran saya. Saya tunggu selama pelajaran berlangsung, namun tidak ada siswa satupun merespon hal tersebut. Saya sungguh kecewa dengan sikap siswa laki-laki dikelas 8 tersebut, mereka tidak peduli. Akhirnya saya bertanya dalam hati, apakah mereka tidak peduli dengan masa depan mereka, apakah mereka tidak merasa rugi dengan sikap mereka seperti ini. Semoga saja mereka dapat berfikir lebih jernih lagi, mengenai hal ini. Saya meminta kepada orang tua untuk terus memperhatikan dan membimbing putra-putrinya dirumah, karena masa depan bangsa ini ada ditangan mereka. Apa jadinya bangsa ini apabila generasi penerus malas dalam belajar dan tidak peduli akan masa depannnya. Semoga menjadi perhatian kepada semua pihak yang peduli dengan dunia pendidikan.

Tidak ada komentar: